Selasa, 10 Januari 2012

Pengetahuan untuk Kita

     Casing

Apa itu Casing ??


Menilik kasus "semburan lumpur panas" di Porong, Sidoarjo,

Casing adalah pipa tubular, umumnya terbuat dari baja, yg dimasukan ke dalam lubang sumur hasil pemboran. Diameter lubang sumur (biasanya disebut "open-hole") lebih besar drpd diamater casing. Gap/ruang antara dinding open-hole dgn casing dinamakan annulus atau annular. Ruang annulus ini nanti diisi campuran semen (disebut "cement slurry"). Setelah mengeras, lapisan semen ini bersama-sama dgn casing baja tadi akan menjadi struktur utama sumur.

Coba saya ulang lagi fungsi dari semen + casing tadi:

1. Yg utama, adalah sebagai "zonal isolation". Lubang sumur akan menembus berbagai lapisan formasi di dalam perut bumi. Ada formasi yg bertekanan rendah, ada yg bertekanan tinggi, ada yg terisi air bersih, ada air asin, ada garam, chicken soup, ada shale, ada pasir, ada yg labil & gampang runtuh, ada yg suka bergerak (!), ada yg suka "makan" semua fluida yg lewat ( :-D ), ada yg berisi hidrokarbon (inilah yg dicari: bisa minyak, bisa gas, bisa campurannya), dsb.

Adalah sangat penting utk tetap menjaga agar semua lapisan formasi tadi tidak saling berkomunikasi & tetap pada tempatnya masing2. Kalau lubang sumur tidak di semen, maka sumur tsb akan menjadi saluran penghubung antara lapisan formasi yg satu dgn yg lain. Sumber air tanah bisa terkontaminasi minyak. Lapisan minyak yg susah2 di dapat bisa hilang dimakan "thief-zone". Formasi berisi gas bertekanan tinggi bisa sangat berbahaya kalau sampai ke permukaan tak terkontrol. Dsb. Utk dapat disemen, casing harus dipasang dulu di lubang sumur. Sebaliknya, tanpa disemen, casing tak berarti apa-apa.

2. Menopang lubang sumur.
3. Menahan beban aksial dari casing & tubular selanjutnya.
4. Menyediakan ruang utk peralatan production/completion.
5. Menopang peralatan wellhead & Christmas Tree.
6. Semen juga melindungi casing baja dari korosi.
7. Dsb.

Utk kasus sumur BP1, kalau memang sumur yg tengah dibor menembus satu lapisan formasi yg bertekanan tinggi sementara berat lumpur pemboran sedang dikurangi (misalnya utk mengurangi loss, yaitu terhisapnya & hilangnya lumpur pemboran ke dalam suatu formasi bertekanan rendah), maka "kick" (yaitu masuknya fluida formasi ke dalam lubang sumur) dapat terjadi & tidak dipengaruhi adanya casing atau tidak. Kalaupun pada saat kick terjadi, sementara casing sudah atau sedang dipasang, yah sama aja bo'ong krn belum disemen. Sebelum disemen & semennya mengeras, lubang sumur belum benar2 aman. Walaupun begitu, kalau proses penyemenan kurang sempurna, maka masih ada kemungkinan "zonal-isolation" tadi tak tercapai.

Jadi, IMO, kesalahan yg mungkin telah terjadi bukanlah "lalai memasang casing", melainkan (1) lalai mengantisipasi adanya high pressure zone, (2) desain lumpur pemboran yg kurang cermat. Hal ini diperburuk dgn adanya saluran2 alami dari lubang sumur ke permukaan, bisa krn adanya fault (patahan), natural fractures or fissures (saluran2 rekahan alami) atau lainnya. Tanpa saluran alami ini, kick kemungkinan akan lebih dapat diatasi di dalam lubang sumur saja. Faktor nomor tiga ini, jangankan PT LB, perusahaan minyak multinasional pun tidak akan berkutik dibuatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar